Oleh: Penulis Blog
Hakikat Cinta Sejati, terdiri dari tiga suku
kata, dimana ketiga suku kata tersebut perlu diuraikan satu per satu masing-masing
katanya agar kita dapat mengetahui makna yang sesungguhnya dari kalimat “Hakikat Cinta Sejati” tersebut. Hakikat adalah
inti sari atau dasar atau kenyataan yang sebenarnya (sesungguhnya), sedangkan
cinta adalah rasa sangat kasih dan sayang, atau birahi atau menyukai atau
menaruh kasih sayang. Sejati artinya tulen, sungguh, asli dan murni. Dari pengertian
kata per kata tersebut dapat disimpulkan bahwa Hakikat Cinta Sejati adalah inti sari atau dasar dan kenyataan yang
sebenarnya atau sesungguhnya terhadap rasa yang amat sangat terhadap kasih dan sayang
yang menimbulkan birahi atau saling menyukai dan saling menaruh kasih sayang terhadap
kedua insan manusia yang sebenar-benarnya, tulen dan asli serta murni tanpa
adanya rekayasa.
Kasih dan Sayang
Allah swt. kepada hamba-hamba-Nya adalah bentuk dari Hakikat Cinta Sejati, karena
Allah akan memberikan rasa kasih-Nya kepada siapa saja, kapan saja dan dimana
saja, namun sayang-Nya hanya diberikan kepada orang-orang yang terpilih dan
orang-orang yang telah kuat, tekun dan taat terhadap perintah dan larangan-Nya.
Ini juga yang disebut dengan hakikat cinta sejatinya Allah swt. kepada
hamba-hamba-Nya yang telah rela mengorbankan segalanya demi berjuang di jalan
Allah swt (Fisabilillah), makanya Allah swt. hanya memberikan sayang-Nya kepada
segelintir orang yang telah menaklukkan hawa nafsunya demi menjadi manusia yang
taqwa, yaitu orang yang selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.
Baginda Rosul kita
Muhammad saw. Juga mempunyai Hakiat Cinta Sejati kepada umatnya, cinta sejati
beliau dibuktikan melalui rasa yang amat sangat dalam atas kehawatiran beliau
saat sakaratul maut mau menjemput beliau, sehingga beliau bertanya kepada
malaikat Jibril as. tentang nasib-umatnya kelak setelah beliau wafat atau tidak
ada lagi di dunia ini untuk membimbing umatnya ke jalan Allah swt.. Dan melalui
malaikat Jibril as., Allah swt. memberikan kabar gembira untuk beliau,
bahwasannya kelak tidak akan dihisab dan terlebih dahulu selain umatnya Baginda
Rosul Muhammad saw. dan semua umat baginda rasul saw masuk surga, dan tidak ada
yang masuk ke dalam neraka. Begitu khawatir dan cemasnya terhadap umat beliau
sehingga beliau tidak mau dicabut nyawanya sebelum mengetahui nasib umatnya
kelak. Ini adalah bentuk cinta sejati, inilah yang disebut hakikat cinta
sejati, cinta sejati dari seorang junjungan kepada umatnya.
Hakikat cinta
sejati, sejatinya di dunia ini hanya ada pada hubungan cinta antara orang tua
kepada anak-anaknya, karena cinta kedua orang tua kepada anak-anaknya tidak
akan pernah terbalaskan oleh anak-anak mereka. Mengapa demikian, karena kasih sayang
yang muncul dari orang tua kepada anak-anaknya adalah kasih sayang yang tulus
ikhlas tanpa pamrih dan tanpa adanya keinginan untuk meminta timbal balik dari
anak-anak mereka. Cinta yang sejati adalah cinta yang kemudian berubah menjadi
kasih dan sayang, kasih artinya memberi tanpa pandang bulu, apa saja dan kepada
siap saja diberikan, namun berbeda dengan sayang, sayang hanya diberikan kepada
orang yang benar-benar orang tua sayangi yaitu anak-anak mereka.
Jadi, Hakikat Cinta Sejati hanya ada pada cinta
Allah kepada hamba-hamba-Nya, cinta Baginda Rosul kita Muhammad saw kepada
umatnya, dan cinta kedua orang tua kepada anak-anaknya. Apabila ada yang
mengatakan dua insan saling mencintai, cinta mereka adalah cinta sejati, maka
semua itu tidak benar, semua itu tidak nyata atau dusta belaka. Ada kisah
cintanya “Romi and Juliet” sehingga
kisah cintanya ditulis ulang dan di buat film dan lain sebagainya, semua itu
tidak sejati, semua itu bukan cinta yang sejati. Ada lagi kisah cintaya “Qais dan Laila”, karena tidak disetujui
oleh kedua orang tuanya, saking cintanya sang Laila sehingga gila menyaksikan
sang kekasih tewas di depan matanya sendiri, maka itupun tetap bukan hakikat
cinta sejati, semua itu bohong dan dusta adanya.
Terima Kasih dan
Semoga Bermanfaat
è
Salam Sukses Selalu ç
Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar