Assalamu’allaikum Warohmamtullohi Wabarokatuh
Bahagia menurut “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia” oleh Hoteomo, M.
A., merupakan kata benda yang berarti suatu keadaan atau perasaan senang
tenteram yang berarti juga bebas dari segala yang menyusahkan, suatu keadaan
yang beruntung dan berbahagia. Kata bahagia setelah di beri awalan “ke” dan
akhiran “an” atau imbuhan berupa awalan dan akhiran “ke-an”, mempunyai arti
suatu perasaaan bahagia sehingga menimbulkan kesenangan dan ketentraman hidup
secara lahir maupun batin yang selalu dinaungi oleh keberuntungan dan kemujuran
dalam sifat lahir dan bantin.
Sedangkan kata “sejati” berarti tulen, sungguh, asli dan
murni. Jadi, Kebahagiaan Sejati adalah
suatu perasaan bahagia yang menimbulkan kesenangan dan ketentraman hidup dan
selalu dalam naungan keberuntungan dan kemujuran secara lahir dan batin yang
benar-benar terjadi, tulen, sungguh-sungguh, asli dan murni tanpa kebohongan
atau hanya khayalan belaka, dan juga kebahagiaan yang bukan mimpi belaka.
Kebahagiaan inilah yang selalu diinginkan oleh setiap insan manusia, yaitu
kebahagiaan sejati, kebahagiaan yang sebenarnya.
Perasaan bahagia dan kebahagiaan
tidak akan dapat kita nikmati rasanya manakalah kita sendiri belum pernah
merasakan ketidakbahagiaan, kesengsaaraan, kesulitan, penderitaan dan lain
sebagainya sebagai lawan kata dari kebahagiaan. Dengan merasakan sifat-sifat
buruk dari kebahagiaan dalam kehidupan kita, maka kita akan merasakan
kebahagiaan itu, lebih-lebih kebahagiaan sejati, kebahagiaan yang sesungguhnya,
kebahagiaan yang sebenarnya, kebahagiaan yang murni dan asli tanpa adanya
rekayasa, bukan kebahagiaan yang penuh fatamorgana atau tipu muslihat.
Kita akan merasakan adanya malam
karena adanya siang, begitupun sebaliknya kita dapat meraskan adanya siang
karena adanya malam. Kita dapat merasakan adanya kebahagiaan sejati karena
adanya ketidakbahagiaan sejati. Di alam dunia ini semuanya telah Allah swt.
ciptakan berpasang-pasangan ada laki-laki dan perempuan untuk saling menikmati dan
merasakan perbedaannya. Adanya siang dan adanya malam untuk merasakan perbedaan
malam dengan perbedaan siang. Adanya kebahagiaan dan ketidakbahagiaan sebagai
landasan untuk merasakan mana yang namanya rasa bahagia dan mana yang namanya
rasa tidak bahagia.
Kebahagiaan tidak diukur oleh
materi dan harta benda yang dimiliki oleh setiap orang, karena kebahagiaan
dapat kita rasakan manakala kita bisa berbagi penderitaan dengan orang lain
juga akan menimbulkan suatu kebahagiaan. Kebahagiaan sejati tidak pula dinilai
dari besarnya rumah hunian kita, tidak pula dinilai dari berapa banyak
kendaraan yang kita miliki, kebahagiaan sejati di dunia adalah kebahagiaan yang
tidak dapat dibeli oleh harta benda, karena orang yang tidak mampu pun berhak
mendapatkan kebahagiaan sejatinya.
Selain itu, kebahagiaan sejati juga
dapat kita rasakan kelak di akhirat, manakala kita telah mampu melewati segala
cobaan dan ujian dari Allah swt. ketika kita berada di alam dunia yang fana
ini. Coba dan ujian untuk menjadi insan yang takwa, insan yang istiqomah dalam
ketakwaannya, lulus dalam setiap cobaan dan ujian yang diberikan oleh Allah
swt. kepada setiap hamba-hamba-Nya. Kebahagiaan sejati adalah kebahagiaan di
akhirat kelak yaitu kita dapat menikmati surganya Allah swt. yang khusus dihadiahkan
kepada kita insan-insan yang muttaqin.
Demikian ulasan singkat tentang
kebahagiaan dan kebahagiaan sejati, dimana kebahagiaan sejati adalah
kebahagiaan yang sebenarnya, kebahagiaan yang sesungguhnya. Bukan kebahagiaan
yang hanya bersifat mimpi dan menipu serta bukan kebahagiaan yang bersifat
fatamorgana. Untuk dapat menikmati sebuah kebahagiaan, maka kita harus
merasakan kesengsaraan, penderitaan, kesusahan, ketidakbahagiaan sebagai
pembanding, apakah kita sudah bahagia atau belum. Kebahagiaan adanya di dalam
hati sanubari yang paling dalam.
Semoga bermanfaat. Aamiin
è Sukses Selalu dan Salam Tadabbur ç
Wassalamu’allaikum Warohmamtullohi Wabarokatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar